28 Agustus 2009

setia prana CAHAYA ENERJI DAHSYAT KHARISMA DAN IKHLAS



MANUSIA ITU MEMPUNYAI NUR & ENERJI YG MAHA DAHSYAT;
Banyak refrensi dari berbagai sumber yang menyatakan sesungguhnya setiap manusia yang dilahirkan ke bumi, dibekali nur/cahaya,. Juga didalamnya terdapat enerji, postip maupun negatif. Hanya masalahnya banyak juga diantaranya kita yg tdk menyadari akan keberadaannya.

Adapun cahaya dalam tubuh kita berupa aura, energi yang bersumber dari nafsu, nafas hidup kita. Karena bentuk energi yang tidak terlihat, maka cahaya itu menjelma dalam tubuh kita, dalam semangat hidup kita, cara pandang kita terhadap hidup, cara kita menyikapi kejadian dalam hidup. Dan energi hidup kita lah, yang mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain, alam, lingkungan, dan dengan Pencipta energi kita yaitu Allah SWT. Enerji maupun Nur diri berkaitan akan spirit Habluminanash (sesama manusia) dan Habluminallah (hubungan dengan Allah/Maha Pencipta). Sehingga jika kita tidak dapat manfaatkan dengan baik, sama dengan menyia-nyiakan akan apa yg telah DIA berikan dan ciptakan bagi orang tersebut; mungkin diantaranya adalah anda sendiri..
Perumpamaan energi hidup bagai kan sebuah lampu, sebuah magnet didalam tubuh kita yang akan otomatis kita menerangi setiap jalan yang kita lalui, menerangi orang lain, membuat ketertarikan orang lain kepada kita.
Semakin besar energi kita, semakin mudah kita menjalani hidup ini, menghadapi masalah, menarik rejeki, menarik manusia, membuat kharisma, membuat pesona dan lainnya.

Karena bersifat seperti magnet, maka kita musti mengasahnya setiap hari, dengan doa (dalam agama/keyakinan apapun), kepercayaan diri, dan iman yang kuat. Kadang ada orang yang tidak berdoa, beriman, tetapi menarik orang lain, karena kepercayaan diri nya kuat, dan karena sifat Iman itu percaya, maka semakin kita percaya akan kekuatan diri kita, ‘semakin’ bercahaya kita, ditambah Iman yang kuat, keyakinan yang kuat bahwa Tuhan selalu menyertai kita, maka seolah2 semua dalam hidup kita menjadi mudah, indah, dan bermakna.’wuihhh…namun idealnya kita semua tdk demikian; harus selaras dan seimbang antara keduanya; atau kesemuanya….

Cahaya ini tidak terlihat, tapi terasa.. seperti kita berhadapan dgn pencopet, karena energi negatif nya besar, maka kita merasa takut, risih, waspada.. Begitu juga bila kita berhadapan dgn Pejabat, Ulama, Artis, yang rata ber kharisma, percaya diri tinggi, iman kuat.. kita seolah tersihir, dan ingin selalu di dekatnya,mengaguminya, walau secara fisik mungkin ada kekurangannya. karena sama2 manusia juga..hehehe.Mungkin magnet yg anda punya lebih kecil dari orang itu sehingga magnet yg anda punya akan ‘tersedot’ / tertarik oleh miliknya; padahal jelas ALLAH menciptakan manusia itu sama dalam segala hal; ini yg menjadi ‘pekerjaan-rumah’ untuk kita mengapa magnet kita bisa lebih ‘lemah’ dari orang lain?, ahaa……semakin lama anda mengenal kami, atria prana, maka semakin anda sadari bahwa magnet yg anda punya memang ‘belum’ berjalan maksimal.

Semoga kita bisa mengolah cahaya dalam diri kita..semakin baik, semakin indah.semakin dekat dgn Sang Pemilik Cahaya dan enerji, untuk bisa dipergunakan dengan baik dan benar, apalagi dapat bermanfaat bagi orang lain dalam hal ‘apapun; ketenangan hidup, penyembuhan/pengobatan, pelindung diri, bentuk kasih, dsb. Namun hati-hatilah, karena sifat NUR/Enerji itu akan cepat berubah sesuka ‘dia, apalagi jika kita tidak menjaganya ‘dengan baik…. (sumber,//http://kamal666.multiply.com)


MANUSIA PADA DASARNYA MEMPUNYAI KHARISMA

Karisma berasal dari bahasa Yunani yang mengungkapkan suatu rahmat aktual dari Allah yang diberikan secara cuma-cuma. Karisma atau karunia-karunia rohani adalah kemampuan khusus yang diberikan Allah kepada kita semua untuk memampukan mereka menjadi manusia unggul; tentunya selama itu dilakukan untuk hal-hal yang membangun enerji positip dan keikhlasan yang tertinggi;

Semua karisma yang diberikan Allah kepada seseorang ataupun kelompok merupakan suatu rahmat besar , Apakah karisma ini sama dengan bakat? Karisma tidak sama dengan bakat dan memang terkadang sulit untuk membedakan antara keduanya, namun bisa dilihat dari buah-buahnya. Misalnya orang yang berbakat musik, orang yang mendengar mungkin akan kagum akan permainannya tetapi semuanya akan berhenti sampai di situ. Lain lagi kalau orang diberi karunia musik, orang yang mendengarnya akan tersentuh hatinya dan dibawa kepada Allah. Bakat bisa diubah dan disempurnakan menjadi karisma bila seseorang itu terbuka terhadap karya Allah. Tuhan yang telah menciptakan manusia, Tuhan yang memberi bakat-bakat alami kepada manusia maka Tuhan tidak mungkin menghancurkan apa yang telah diciptakan-Nya lebih dahulu tetapi justru Dia menyempurnakannya.

Karisma ini bukanlah sesuatu yang diwariskan atau diterima sejak kecil atau ada dalam kodratnya melainkan diterimanya berkat ijin ‘ALLAH semata, jadi kesemuanya adalah ijin dan ridho-NYA; banyak cara membangun kharisma yg bersifat temporer; salah satunya adalah melalui sekolah kepribadian, salon-salon kecantikan, dan cara lain yang kadang kita sadari itupun mengarah kepada sesuatu yang ‘dilarang’-NYA; rambu-rambu agama dan keyakinan bukan lagi ‘rambu hidup’, namun menjelma menjadi ‘aksesoris saja; sesaat kemudian menguap begitu saja. Tidak abadi, karena bukan lahir ari ijin-NYA. Banyak contoh yang tak dapat kami sebutkan satu-persatu disini, namun kami yakin para pembaca blog ‘setiaprama’ paham kemana arahnya…

MANUSIA HIDUP HARUS IKHLAS, ANYTHING, ANYWHERE;

Sesungguhnya di setiap jalan hidup pasti ada hambatan, tantangan atau ujian. Bahkan Nabi Muhammad SAW, yang mengajarkan kebaikan dan kebenaran, kerap menghadapi ujian dan cobaan yang berat. Bahkan, Nabi pernah dilempari batu sewaktu di Thaif sehingga tubuhnya berdarah. Namun ia tetap tersenyum dan memberikan salam kepada orang yg mendzoliminya; itulah ke-ikhlasan seorang Rasullullah yg sedikit dapat dicontoh umat manusia.

K E S I M P U L A N
Pada hakikatnya; Sejak jaman Nabi Allah; ALLAH telah memberikan dan mengkaruniakan dengan Nur/Cahaya dan enerji yang maha dahsyat; Misalnya; bagaimana Nabi Musa AS mampu membelah laut hitam dengan tongkat, Nabi Isa AS menyembuhkan orang sakit, dan sebagainya; itulah bukti bahwa hanya karena ijin-NYA semua itu dapat terjadi. Sekali lagi, hanya dengan Ijin dan Ridha ALLAH semua itu dapat terjadi, bukan selain dari itu, titik.

Dalam hidup ALLAH telah menetapkan bahwa selalu ada ‘pasangannya, dalam hal apapun; Ada siang, ada malam. Ada malaikat, ada setan. Ada kebaikan, ada pula keburukan. Jika kita melakukan gerakan kebaikan, pasti ada saja musuhnya, baik dari luar atau pun dalam lingkungan kita sendiri. Ini sebuah sunnatullah, keniscayaan. Situasi seperti itu justru meningkatkan ‘kualitas diri’.

Setiap manusia pasti akan diuji oleh Tuhan. Memang tugas setan untuk membisiki hati manusia untuk menghalangi kebaikan. Setan sangat gigih melakukan hal ini sehingga kita harus lebih gigih lagi untuk terus memperkuat mental dengan memperkuat keyakinan, motivasi, dan doa.

Banyak diantara kita yg cepat menyerah karena sesuatu ‘masalah yg mendera; padahal Nur/Cahaya/enerji, ikhlas dan kharisma anda telah siap menjadi ‘teman dan partner’, namun kita melupakan itu; fight ur problem, welcome ur problem..!!
Sekali lagi, fight ur problem, Kalau kita lengah dan menyerah, sama saja dengan membiarkan kebatilan menang. Hati dan mental Anda harus kuat. Terus bangun keyakinan diri Anda. Jangan gentar dan takut. Ini adalah cara kita untuk meningkatkan keimanan dan kesabaran karena sesungguhnya kebaikan akan dimenangkan dan kebatilan akan dikalahkan. Itulah janji Tuhan yang pasti benarnya.

Dan yang terpenting lagi adalah , ke-IKHLAS-an anda yang akan diuji dan ini yang terberat bagi siapapun; sehingga pada sebuah sinetron rohani Dunia hampir kiamat; yg didalamnya menyatakan pesan bahwa ILMU IKHLAS itu sulit didapat siapapun; kalaupun orang itu telah mempunyai cukup Nur / cahaya, enerji maupun kharisma.
Dalam setiap pelatihan ESQ selalu ditekankan adanya tiga macam keikhlasan.

(1). Pertama, Physical Sincerity yaitu kita ikhlas saat kita mendapatkan materi seperti bonus, kado, hadiah, atau gaji ke-13. Keikhlasan ini diukur dari materi, harta benda, sehingga tidak akan langgeng bahkan mudah berubah di tengah jalan.

(2). Kedua, Emotional Sincerity,
berupa pengakuan, kehormatan, dan penghargaan. Keikhlasan seperti ini memang lebih tinggi daripada model pertama, namun dapat membuat kita merasa sia-sia dalam berbuat apabila pihak-pihak lain kurang menghargai pekerjaan kita.

(3). Ketiga, inilah keikhlasan yang paling tinggi yakni ‘Spiritual Sincerity’ yaitu ketika kita merasa setiap perbuatan baik pasti akan dibalas oleh Tuhan. Kita tak perlu pujian bahkan cacian atau makian dari orang lain karena semuanya hanya dan karena Allah.

Keikhlasan adalah buah dari iman. Jadi, masalahnya bukan seberapa besar Anda ikhlas, tapi seberapa tinggi Anda beriman kepada Allah. Jadi kalaupun kita telah mempunyai Maha Nur/cahaya, enerji dan kharisma namun tanap ‘ikhlas’ maka semuanya itu tidak akan seimbang.

Kami, Setia Prana, Insya Allah akan menyatukan semua hal diatas sehingga anda pun dapat dan mampu hidup lebih ‘berarti dari waktu sebelumnya; dan tentunya ini merupakan paduan atas Nur / Cahaya , enerji maha dahsyat, kharisma dan ke-ikhlasan-an anda yg ‘tertinggi…Insya Allah ...… (@rief/Gatot/Sani L/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Tentang Setia Prana

Foto saya
Didirikan pada tanggal 16 maret 1997 di Cirebon, Perguruan Ini Berpusat di Cirebon - Jawa Barat dengan cabang antara lain di Jakarta , Bandung , Purwokerto dan anggota banyak tersebar hampir di seluruh Kota besari di Indonesia.Jumlah anggota sampai saat ini sudah mencapai lebih dari 2500 anggota.